Sabtu, 07 Januari 2017

Pantomin

Bertemu hari lagi,dan hari berikutnya ,
kurang lebihnnya 18 tahunan silam.sayangnya selama itupun aku masih seperti pantomin yang hanya terdiam dalam seribu bahasa . 
 hanya beberapa orang yang mengerti , mungin bisa terhitung jari diantara milyaran ,
kadang aku benci kenapa  aku terlahir dengan banyak permintaan ,
kadang aku benci  kenapa aku terlahir  menjadi orangyang sulit ditebak ,
itu membuat mereka susah memahakmiku selama  ini , mereka menganggapku seperti botol kecap yang berceceran. aku hanya benda konyol yang tak  berkutik ketika itu , hanya  dihinggapi lalat dan menunggu dikerumun debu . mungkin sampai sekarang .
jika aku umat  hindu , aku ingin mati saja , agar aku bisa merasakan indahnya berinkarnasi dengan kehidupan baruku . tapi sayangnya itu tidak ada diagamaku , ini bukan persoalan rumit , aku hanya membayangkan itu . dunia ini penuh dengan sesak untukku saja mungkin , karena itu aku selalu menyalahkan takdir . sebetulnya aku  tidak  menyukai proses , dan aku tidak menyukai teka teki , jujur aku bingung tuhan  memberi ini sebagai kutukan atau hanya ujian. jika  ujian , mungkin aku tidak akan seolah memperumit takdirku dan menulis ini , dan jika benar ini  kutukan , pernah berdosa apakah aku disilamku? hanya sedikit kekanak kanakan bagiku  itu normal saja . entahlah,dunia ini teka teki yang  amat rumit untukku .untuk seseorang  yang kekanak kannakan sepertiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar