Sabtu, 14 Januari 2017

Hilang warna




Seperti waktu itu , yang tak beraroma  , tak terasa lagi .
rupanya aku telah jauh menghilang , ternyata yang disini bukanlah aku .
 biasanya hanya ada hitam jika dikasati hati , sekarang aku lebih terlihat terang dengan caraku.
padahal terang disana bukanlah aku ,dan nyatanya aku masih tertidur dengan mimpi dan angan angan kemarin, aku bukan seorang penulis yang mandiri , terkadang aku kalap akan takdir dan tak mengerti caranya kembali dan berubah lebih baik . 
storyindh.blogspot.co.id
mereka hanya melihat senyumku , melihat sumringahku , tapi sunggu aku banyak berbohong pada semua orang, kadang aku berfikir kapan semuanya akan kuakhiri dengan kejujuran yang memang semestinya aku lakukan, agar mereka tidak melihat betapa jelasnya kepura puraanku . mereka hanya melihat itu ,  tanpa mengetahui semuanya dibalik garus senyumku. sebetulnya aku membuatnnya dengan hati yang terpaksa , hanya saja aku buat semuanya tampak nyata , setidaknya mereka mengira aku baik baik saja . mungkin aku memang baik baik saja ,  namun caraku merasakannya yang salah , sehingga aku menyeolahkan diriku memang benar benar dalam keterpurukan .aku kurang perduli waktu dan rencana tuhan , maka aku rasa bisa saja aku adalah manusia egois yang terlalu perasa dan banyak berfikir keras untuk sesuatu yang kurang penting bahkan tidak penting sama sekali.yang aku lakukan kadang menyalahkan orang lain dan banyak mengeluh . aku ingin seperti  jingga kadang , dengan tenang dan warnanya yang terlalu indah , namun dia mampu mengaturnya sedemikian indah . seperti aku yang ingin jadi manusia yang tidak  terlalu ambil pusing , seperti jingga . dia tahu kapan dia harus datang dan menghilang secara perlahan , aku juga ingin sepertinya yang akrab dengan waktu dan perintah tuhan, danpa ngoyok dan terburu buru, tanpa banyak memusingkan semuanya dan membuat semuanya semakin rumit , aku ingin kembali nyata walau hanya berwarna jingga saat senja , dan aku tidak berharap seindahh pelangi saat ini , dengan kembalinya aku bersama warnaku yang hilang aku sudah sangat mensyukurinya

Jumat, 13 Januari 2017

For A Time

Menurutku , apa kata hati ada benarnya , waktu yang memberi banyak pembelajaran . tapi sampai saat ini aku hanya jadi pecundang bodoh yang kebingungan melihat sehelai benang mengikat kakiku . aku menganggap semua itu adalah ancaman , padahal itu hanya teguran untuk kelangsungan pribadiku . waktu ,aku sempat membencinya. kenapa? dia ada ditengah tengah kasmaranku, dia menghancurkan semuanya dengan dilema dan kecerobohan , pasti selalu ada lekas kenangan darinya ! ,karena itu aku sempat membencimu waktu.kamu mengarti caranya melambungkan ku keudara , juga tahu cara wajib menjatuhkan setelah itu , kamu tahu dan mengatur agar aku mudah kasmaran dan terlalu jujur ,  selebihnya kamu pergi seperti ruam . aku tak  mengerti kenapa kamu tak lebih hangat dari senja , padahal  hadirnya  senja berperan penuh denganmu . tapi caramu menghadirkan ,merusak dan pergi begitu saja, bagiku itu sangat memuakan . kenapa kau tak sehangat saat kau mengatur senja  ? biarpun tak selalu ada , tapi warnanya hangat , biarpun tidak tepat waktu tapi dia mengarti kapan ia harus pulang dengan cara pelan pelan yang indah , bukan seperti kamu sendiri yang memuakan . kamu tidak pernah mengerti caranya berpamitan sehangat senja , kamu tidak mengerti caranya merubah jingga menjadi hitam gelap dengan rasa tenang . tapi aku sudah tahu semuanya dari hati , aku terlalu banyak dipusingkan oleh hal hal yang sudah basi dan membusuk , sebenarnya itulah cara tuhan mendewasakanku lewat kamu waktu .berkatmu aku sudah cukup dewasa untuk saat ini . terimakasih waktu

Minggu, 08 Januari 2017

One days




Hari itu adalah hari paling membimbangkan untukku , menemukannya adalah sesuatu yang unik yang aku  nantikan sejak lama , namun dalam mimpi saja  . sekalinya ini terjadi ,  seperti ini. aku masih belum menyangkanya dan masih amat sangat terkejut . sesuatu yang sangat nyaman pernah sangat  kurasakan sekalipun aku belum bertatap muka dengan pemilik nyamannya .tapi semuanya berakhir  ketika yang aku harapkan malah jadi mimpi buruk , dia tidak menyukaiku,entah karena sikapku,materiku atau bahkan fisiku aku tidak tahu itu .untuk itu , aku tidak ingin mengulangnya padamu , maka ketika tuhhann menyatukan kita dalam hubungan pertemanan, aku tidak akan berharap banyak selain berteman denganmu sampai tua , aku ingi merasakan nyaman itu terus menerus tanpa dihilangkan oleh kejujuran , aku lebih baik menikmati bohongku dengan rasa bahagia , daripada jujur namun ditinggalkan dengan rasa cinta sebelah pihak, aku tidak mau merasakan itu untuk yang kedua kalinya , dan  kesekian kalinya . aku hanya berdoa kepada tuhan agar kita selalu berdampingan dalam kondisi apapun , bagaimanapun dan sampai kapanpun, tanpa perasaan apapun . aku sudah berjanji pada hatiku dan aku tidak ingin dijatuhi kasmaran yang salah pada orang yang tidak layak aku kasmarani . dewasakan hatiku dalam berteman yatuhan , aku mohon .

Sabtu, 07 Januari 2017

Jingga

wahai  malam , kau  yang paling siap mendengar  keluhku , menyambut tidurku dengan  mimpi ,
kau yang paling ramah ketika aku dicundangi, dinginmu memeluku dengan meriah. dan satu lagi, tentang sepimu yang hingga kini tak pernah aku hargai , aku ingat dimana jingga menahannya untukku disini , dan saat itupun aku mulai menghargai sepimu, yang membuat aku lebih merindukan dia  lagi . tentang kamu  dengan jingga yang  muncul sebelum kamu datang , aku menyukai cara kalian menyempurnakan rasa lewat sesuatu yang pahit dan entah akan berakhir  kapan ,
kadang aku curiga ini hanya akal akalanmu saja untuk menjebakku agar aku menangis lagi  ,  aku harap fikiranku tentangmu salam besar malam , dan kamu  jingga . kamu selalu datang ketika tak aku harapkan juga pergi tanpa seizinku , aku takut semua itu berhubungan dengan percintaanku , yang sangat berwarna,sering datang dan pergi tapi ce[at berlalunya .  aku harap semua itu hanya prasangka bodohku akan kalian. dan kalian tetap dua waktu yang indah  yang aku luangkan saat senggang , tetap dua waktu yang senantiasa turut serta pada suka duka ku yang hampir tiap kalian ada.

Pantomin

Bertemu hari lagi,dan hari berikutnya ,
kurang lebihnnya 18 tahunan silam.sayangnya selama itupun aku masih seperti pantomin yang hanya terdiam dalam seribu bahasa . 
 hanya beberapa orang yang mengerti , mungin bisa terhitung jari diantara milyaran ,
kadang aku benci kenapa  aku terlahir dengan banyak permintaan ,
kadang aku benci  kenapa aku terlahir  menjadi orangyang sulit ditebak ,
itu membuat mereka susah memahakmiku selama  ini , mereka menganggapku seperti botol kecap yang berceceran. aku hanya benda konyol yang tak  berkutik ketika itu , hanya  dihinggapi lalat dan menunggu dikerumun debu . mungkin sampai sekarang .
jika aku umat  hindu , aku ingin mati saja , agar aku bisa merasakan indahnya berinkarnasi dengan kehidupan baruku . tapi sayangnya itu tidak ada diagamaku , ini bukan persoalan rumit , aku hanya membayangkan itu . dunia ini penuh dengan sesak untukku saja mungkin , karena itu aku selalu menyalahkan takdir . sebetulnya aku  tidak  menyukai proses , dan aku tidak menyukai teka teki , jujur aku bingung tuhan  memberi ini sebagai kutukan atau hanya ujian. jika  ujian , mungkin aku tidak akan seolah memperumit takdirku dan menulis ini , dan jika benar ini  kutukan , pernah berdosa apakah aku disilamku? hanya sedikit kekanak kanakan bagiku  itu normal saja . entahlah,dunia ini teka teki yang  amat rumit untukku .untuk seseorang  yang kekanak kannakan sepertiku.

Kamis, 05 Januari 2017

Dear Mom And Dad

Ada satu hal ,aku  tak tahu dimana keberadaanku dan apa tujuanku disini , jati diriku berkecamuk setelahnya , siapa aku ? gedung gedung yang terlihat seperti espot dari kejauhan , mengejek betapa lembeknya aku . bau sosis pannggang juga mengejek bunyi perut dan kerongkonnganku yang  hanya mampu di isi dan makan saja. aku seperti berada dalam  dunia fantasi yang berisikan ribuan kicau burung yang tak senada .bahkan aku  seperti terkurung  dalam  labirin tak berujung . aku sudah tidak mengenakan popok padahal , dan aku rasa aku tidak  sakit . hanya saja aku merasa beda dan belum bermetamorfosa hingga  kini ,karena keterbatasan dan  kurangnya  dukungan  , aku tidak bisa menyalahkan waktu dan  siapa yang membesarkanku , aku hanya tahu jika mereka menghemat uangnya karena mereka berjaga untuk menikahkan anaknya, tidak lazim untuk kikir kepada  buah hati dalam jumblah apapun . aku selalu  berfikir seperti itu , tidak pernah menyalahkan mereka tapi kadang  aku kembali cengeng ketika  ingat itu , ingat ketika aku merasakan kerasnya dunia kerja di usia yang sangat dini tepatnya 14 tahun . aku tidak berani menanyakan sesuatu pada orang tuaku tuhan, kalau perlu  aku bertanya padamu saja , mereka lebih sayang uangkah daripada putrinya sendiri? apakah mereka seprimitif itu? beranggapan bahwa pendidikan itu tidak penting , jadi mereka rela melihat anaknya bertahun tahun hanya jadi buruh pabrik dan tidak mempunyai penghasilan besar? katakan tuhan, benarkah itu? seberarti apa buah hati dengan uang? tolong katakan , apa keberadaanku tidak mereka harapkan sama sekali? , jawab... aku tidak  kuat  mendengarnya dari mereka langsung , sejak kecil aku seperti tatanan benih yang hanya perlu disirami agar tumbuh , tidak pernah merasakan kasih sayang mereka sejatinya orang tua lain  pada anaknya , betapa beruntungnya teman temanku. kadang aku iri , disaat mereka sudah tidak mau sekolah,orang tuanya memberi dorongan besar , tapi  aku dengan semangat tinggi harus menelan semuanya sendiri , dimana peran mereka tuhan? salahkah aku berbicara seperti ini ? jika aku terlahir dandikutuk sebagai manusia yang selalu ditindas dan terlampaui kenapa kau memberi kedua orang tuaku kepercayaann? kenapa kau biarkan ibuku mengandungku ? , mungkin betapa murka nya akumenukis ini tuhan , tapi aku bingung dan lelah seberapa lama  lagiaku harus memendam semuanya  sendiri .
padahal aku tidak ada niat sedikitpun untuk menghncurkn mereka . seorang anak  mana yang tidak ingin membahagiakan kedua orang  tuanya , dan anak mana yang tidak patah semangatnya melihat orang tuanya perhitungan dan lebih memprioritaskan uangnya. aku kalap dengan  sifat yang kau titipkan pada kedua orang tuaku ya'Allah , tapi aku juga tidak selalu ingin menang sendiri , durhaka itu memang ada ya'ALLAH , tapi ada satu waktu dimana orang tua menginjak kesalahhan tanpa mereka sadari . aku tidak mau durhaka dan  membangkang atas sikap orang tuaku yang seperti itu ya'Allah , jangan biarkan aku membenci orang tuaku seburuk apapun mereka dimata semuanya , beri mereka kesadaran dan rasa sayang kepada putrinya, bukan uangnya.

Rabu, 04 Januari 2017

I'AM COMET NOT SIRIUS

http://storyindh.blogspot.co.id/2017/01/dear-god.html



         Namaku  metha , kata mama ... dia memberiku nama ini karena mama ingin aku seperti komet .Katanya , meskipun komet tidak bersinar seterang sirius , aku memiliki orbit yang panjang seperti bintang jatuh.mama bilang komet itu bukan bintang,tapi dia cantik dengan cahaya yang tenang. Meskipun aku bukan bintang , baginya aku adalah bintang paling indah yang sinarnya  tak lekan oleh waktu.
Tuhan , aku hanya bisa menangis dan bersendu ketika mama mengatakan ini percis dekat telingaku  dan memeluku sebelum tidur.
   Aku sehat , tidak memiliki  riwayat penyakit apapun, dan secara fisik aku  juga terlihat normal.
Tapi takdirku berkaitan dengan apa  yang mamaku bilang. Ya ... aku tidak memiliki cahaya yang terang seperti sirius .  aku tidak mengerti kenapa mama tidak menginginkanku seperti bintang sirius. Aku ingin menanyakannya , Tapi aku tidak  bisa melakukannya.tidak bisa dipungkiri bahwa aku hanya bisa menangis ketika mama tidak ada, sekalipun bisa mengteluh itu hanya bisa aku lakukan dalam hati.
     Sang komet mama terlahir dalam  keadaan tunawicara dengan pendengaran yang tidak begitu baik. Aku tidak tau bagaimana cara orang  normal mensyukuri nikmat tuhan,sedangkan hidupku seperti berada dijalan buntu,hidup dengan  bahasa isyarat,khayalan,cara berbicara tentang mimpi dan dapat bernyanyi indah. Tuhan aku tidak memiliki masa depan sedangkan mereka sangat bersinar? Kenapa? Aku terus menanyakan itu sambil menangis sekeras mungkin ,aku yakin tidak ada tuhan yang tidak mengerti apapun yang diucapkan umatnya, namun pada kenyataannya dia tidak mendengar apapun, sekalipun mendengar dia hanya mengerti saja dan tidak melakukan sesuatu pada takdirku , untuk yang pertama kalinya aku merasa tuhan tidak pernah adil padaku.
          Waktu duduk disekolah dasar , aku merasa saat itu adalah dunia terpahitku.
Entah  bagaimana ibuku mengemis agar aku dapat bersekolah di sekolah formal  tersebut ,sedangkan seharusnya anak seperti  aku bersekolah di sekolah  luar biasa.
Dan apa yang dilakukan ibuku bukan malah membuatku merasa senang ,
Waktu aku dipanggil kedepan karena harus memperkenalkan diri , aku tidak melakukan apapun, sekalipun mengucapkan sepatah kata suaraku terdengar sangat aneh , lalu aku melihat wajah mereka menertawakanku , sebagian ada yang melempariku dengan gumpalan kertas.
Setiap pulang aku tidak bisa  cerita , lagi –lagi aku hanya terlihat kesal dan berlari kekamar untuk menangis seperti biasanya.
Aku bingung, bagaimana aku menceritakannya ke mama , sedangkan aku tidak mau melihatnya bersedih atas apa yang telah dia lakukan untuk membuatku dapat berskolah disana hanya karena aku mengeluh
      Mama tidak pernah tahu bahwa setiap harinya aku menjadi korban bullying disekolah,
Mereka menertawakanku,menertawakan suaraku yang aneh,melempar-lempar alat pendengaranku,mengejek caraku menggunakan bahasa isyarat,dan masih banyak lagi.
Tidak satupun aku memiliki teman disana,


wait next scene ya...